(Cerpen) Sepasang Sepatu

Di pagi dimana matahari mulai merangkak untuk menunjukkan sinarnya. Berjalan menapak setiap blok pedestrian ini didekat danau, sesekali terdengar langkah sendiri. Didekat danau melangkah menuju mushala. Susah untuk mengikhlaskan pagi ini dengan tidak shalat dhuha. Dan perkenalkan, aku adalah Kuning. Persiapan pagi ini sungguh berbeda dari hari biasanya. Dia mencuciku kemarin, hingga sekarang aku segar [...]

Awal langkah (Sebuah Cerpen #4)

Saat sesampainya di kampus untuk pertama kali, hawa hangat yang kurasakan. Seakan tidak ada bedanya dengan tanah air. Bawaan koper saakan seperti tourist yang tersesat atau lebih tepatnya pengungsi. Wajah kucal, keringat deras, wangi semerbak keringat tubuh. Akhirnya sampai juga di kampus. Tapi masalah belum selesi karena dormitory ada di ujung yang berlawanan dengan tempat dimana kami [...]

Ketika jalan itu berbeda (Sebuah Cerpen #3)

Sebuah penantian panjang di jalan yang sebenernya adalah jalan para penakhluk akherat. Tak pernah terfikir bahwa jalan itu akan menjadi sebuah jalan yang di idam idamkan oleh para pencari surga. Dakwah yang memiliki arti luas. Ketika itu aku sedang membangun motivasi untuk menghidupkan mimpi belajar ilmu dunia di negeri asing yang jauh dari tanah air. [...]

Tentang Sebuah Jalan (sebuah Cerpen #2)

Aku kembali menyusuri senjaku. Saat itu hanya sendiriku dan ditemani hiruk-pikuk kecil sekitar. Mungkin hanya sebatas melepaskan penat saja. Tapi, aku tahu, sesungguhnya lebih dari itu. Suatu tujuan besar menanti di depan dan akan terus menggerus. Dan akhirnya kegelisahanlah yang menang. Tidaklah aneh apabila ke khawatiran menjadi teman setia saat ini. Mencari keramaian hanyalah salah [...]

Suatu Kursi di Tengah Kampus (sebuah Cerpen #1)

Suatu saat yang dinanti, saya berjalan keluar menanggapi emosiku yang sedang butuh udara fresh. Keluar dari lab merupakan suatu pilihan yang tepat untuk menyejukkan emosi sesaat. Inilah saya Tyo yang berkuliah di kampus NCU di Taiwan. Berjalan sendiri, mencoba berpartisipasi dengan hiruk pikuk kampus, menyusuri jalan yang terkadang hanya sebuah formalitas saja. Demi emosi. Sore itu udara [...]